Month: March 2014

Kisah kota Pekanbaru, 13 Maret 2014.

IPU Pekanbaru

 

Dalam perjalanan darat Dumai – Pekanbaru. Kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati karena jarak pandang tidak lebih dari 100 meter akibat kabut asap yang menyelimuti. Lampu utama kendaraan yang dinyalakan tidak banyak membantu karena tebalnya asap.

Pukul 15.00 WIB, memasuki wilayah Rumbai, Pekanbaru. Stadion Rumbai yang terletak disisi jalan tidak terlihat karena terhalang asap yang sangat pekat. Memasuki wilayah pusat kota, alat-alat yang menerangkan tentang indeks pencemaran udara di Pekanbaru melewati batas hitam atau masuk kategori “Berbahaya”.

Melalui obrolan singkat dengan kerabat yang sejak lahir hidup di kota Pekanbaru, diketahui bahwa 13 Maret 2014, situasi kabut asap yang menyergap mencapai titik “terparah” dalam tujuh belas tahun “penjajahan” asap diwilayah Riau.

Tak berguna lagi hitungan matematis tentang berapa kerugian dibidang ekonomi akibat kabut asap. Yang harus diingat saat ini adalah hak utama manusia untuk bernapas secara sehat telah terenggut oleh titik-titik merah keserakahan yang ditangkap oleh satelit. Menurut Metro TV (13/3/2014), kondisi Oksigen murni di kota Pekanbaru hanya tersisa 1 %.

Hari itu, bandara SSK II Pekanbaru telah ditutup, perjalanan darat mengandung resiko besar sehingga para pejabat Negara yang talah menyatakan bahwa kabut asap adalah “bencana darurat nasional”  sangat sulit atau memang “tidak mau” datang melihat keadaan sebanarnya di kota ini. Kata “Bencana” yang digunakan tampak seperti propaganda yang seakan coba mengaburkan apa penyebab utama kabut asap. Kabut asap akibat kebakaran lahan saat ini sangat jauh dari definisi bencana.

Pekanbaru, 13 Maret 2014, tim yang dibentuk oleh pemerintah untuk menanggulangi kebakaran lahan penyebab kabut asap tampak “mati akal” dan hanya berharap datangnya hujan. Aktifis lingkungan dan aktifis sosial tak mampu berbuat apa-apa selain membagikan masker di-perempatan-perampatan jalan.  Kurang lebih 48.000 jiwa masyarakat menurut data  dari berbagai Rumah Sakit di Pekanbaru, mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Pekanbaru, 13 Maret 2014, segelintir orang masih dengan “asyiknya” membakar sampah dipinggir jalan. Sebagian masyarakat dengan memakai masker seakan-akan peduli dengan kesehatannya, masih tampak sibuk menghisap asap tembakau. Di lain lokasi, Walikota Pekanbaru menyarankan agar ibu hamil dan balita diungsikan keluar kota.

Pekanbaru, 13 Maret 2014, tersiar kabar melalui media Televisi bahwa Presiden RI bernama Susilo Bambang Yudhoyono  resmi mengambil cuti tugas selama dua hari untuk ikut berkampanye dalam pemilu legistlatif.

Kabut asap di Pekanbaru, 13 Maret 2014 seakan turut melukiskan semua “perilaku aneh” sebagian masyarakat Indonesia yang diselimuti keserakahan yang datang dan pergi dengan segala konsekuensinya.